JaranTamasa3b

ReadAboutContentsHelp

Pages

61
Complete

61

Daripada kurang budi bicara / Samalah ingin merasa ia huru-hara Sampainya hati Seri Betara /Hilanglah tuan di bawah mandira(1)

Aduh tuanku paras gemilang / Tiada semena tuanku hilang Gundah manira tiada kepalang / Hangus hatiku bagai direndang

Berbagai-bagai bunyi ratap Renjaka / Daripada sangat lakunya duka Tiadalah ia takutkan murka / Segala yang menengar menangis belaka

Terlalulah kasihankan kepada rasa / Memandang hal Jaran Tamasa Sebab kerana Ken Lamlam Arsa / Belaskan ia putus asa

Adapun akan Baik Santika / Duduk menangis di bawah angsoka Rasa hatinya terlalulah duka / Hancurlah hatinya sebagai juga

Sayangkan adiknya habis binasa / Tiadalah berketahuan kepada rasa Budak kundang Jaran Tamasa / Pulang memberitahu Ken Lamlam Arsa

Ia berlari segera pulang / Dengan tangisan tiada kepalang Katanya kekanda tuan sudah hilang / Bertikam keris di gelanggang

Ken Lamlam Arsa menengar suaminya hilang / Berdebar hatinya arwah(2) melayang

Last edit over 5 years ago by Mulaika Hijas
62
Complete

62

Menangis ia tiada kepalang / Rebah pengsan wajah gemilang

Tiadalah ingat daripada pengsan / Katanya bukankah kataku tuan Aku suruh bunuh pada bangsawan / Tuan juga tiada berikan

Berbagai-bagai tuan berkata / Tiada sedap hatinya beta Harapnya tuan akan Sang Nata / Hilanglah kekanda di matanya beta

Tiadalah kelihatan setiaku tuan / Kasih beta pun tiada berketahuan Muda teruna asal bangsawan / Demi dewata beta bersetiawan

Mandi berlangir Ken Lamlam Arsa / Hendak bela dengan Jaran Tamasa Sayu belasnya kepada rasa / Oleh kasihnya putus asa

Seperti gopoh barang lakunya / Hendak bela dengan suaminya Sudah mandi berlangir dirinya / Bertapih putih yang dipakainya

Tiadalah ia memakai emas /Kerana hatinya sangat cemas Rasanya seperti orang yang lemas / Bibirnya merah [serasah(1) jas(2)?]

Kain seperti sayap kembang / Membelaskan hati segala yang memandang Lakunya manis tiada kepalang / Berkusut-kusut [?] paras gemilang

Last edit over 5 years ago by Mulaika Hijas
63
Complete

63

Kening seperti awan ditulis / Makin bertambah paras(nya) manjelis Keluarlah ia melambaikan keris / Berjalan diiringkan oleh madu kandis

Tiadalah takut rasa hatinya / Melainkan hendak mati dengan suaminya Segala yang memandang semuanya menangis / Sayangkan paras seperti ditulis

Barang lakunya cantik manjelis / Sedangkan bercinta lagi manis Tiadalah orang baik paras pada rasa / Seperti rupa Ken Lamlam Arsa

Menghabiskan manis seisi desa / Seperti turun dari angkasa Telah ia datang ke bawah pohon mandira(1) / Dilihatnya mayat suaminya dua bersaudara

Hilanglah budi lenyap bicara / Ia berjalan bersegera segera Terhantarlah dekat keduanya / Seperti indera kembar rupanya

Jauh sedikit mayat saudaranya / Terhantar di tanah ketiganya Gundah tak dapat lagi dikata / Berjalanlah ia dengan air mata

Tiada ingat di dalam citanya / Akan mayat saudaranya Gajah Seberata Hatinya kepada suaminya juga / Tiadalah cintanya dua tiga

Daripada sangat lakunya duka / Pucat kurus warna muka

Last edit over 5 years ago by Mulaika Hijas
64
Complete

64

Serta datang Ken Lamlam Arsa / Duduk dekat suaminya Jaran Tamasa Hancur luluh hatinya kepada rasa / Olehnya kasih putus asa

Terlalulah belas di dalam hatinya / Kasihan melihat rupa suaminya Seperti gambar ditulis rupanya /Matanya pejam mengerling lakunya

Bibirnya merah [a-n-r-ng-b-ng?] / Giginya seperti sayap kumbang Kelihatan sedikit cahaya cemerlang / Seperti tersenyum laku dipandang

Darah memerecik keduanya / Seperti urapan sari lakunya Tangan kiri di atas mukanya / Tangan kanan memegang kerisnya

Mukanya kena panas berkilat-kilat / Dinaungi daun kayu seperti [senjata] Dipuput angin dari Barat / Sepert indera asmara ningrat

Makin bertambah baik rupanya / Seperti orang tidur kelakuannya Melihatkan luka tengah dadanya / Tiadalah terpandang hal suaminya

Tiadalah berketahuan kepada rasa / Citanya hendak sama binasa Disapu oleh Ken Lamlam Arsa / Pasir pada muka Jaran Tamasa

Seraya menangis dipeluk diciumnya / Dipeluk badan ditangisinya

Last edit over 5 years ago by Mulaika Hijas
65
Complete

65

Dibubuh bauan harum baunya / Pada muka dan tubuh suaminya

Dengan tangisan ia berkata / Mengapa tuan diam memejamkan mata Gusarkah tuan akannya beta / Kerana tiada mari serta

Janganlah kekanda walang hati / Betalah ada serta mati Adinda datang mendapati / Tuan juga tiada menanti

Muda teruna paras gemilang / Kerana betalah tuan hilang Tuan wei jangan berhati walang / Masakan bini berbalik pulang

Sungguh sekali tuan berkata / Tiada lama rupanya kita Datang hati gerangan Sang Nata / Disuruh berparang dengan Kakak Seberata

Makin dikenang gundah hatinya / Tiada berketahuan kepada rasanya Sudah dipandang hal suaminya / Tiadalah dapat dikhabarkannya

Katanya pula buah hati kekanda / Nantilah beta disini ada Jangan dahulu daripada adinda / Nanti seketika bangsawan muda

Meng(h)unuskan keris menikam dadanya / Ia pun rebah di sisi suaminya Seperti orang tidur bantal tangannya / Gemparlah sekalian hamba sahayanya

Last edit over 5 years ago by Mulaika Hijas
Displaying pages 61 - 65 of 159 in total