Syair Mesa Gumitar

Pages That Need Review

jpeg

8
Needs Review

8

Timang timangan Gunung Sari / Kasih baginda tiada terperi Segala permainan disuruh hadi[r]i / Memalu bunyi-bunyian sehari-hari

Adapun Betara ing Gagelan / Beroleh puteri/a paras gemilang Suka baginda bukan kepalang / Dengan permainan tiada bersilang

Seri betara di Singasari / Baginda berputera dua orang puteri Paras seperti bidadari / Dikasih baginda dua laki isteri

Baginda keempat sama berbesan / Segenap tahun berutus utusan ---pula kirim dan pesan / Tiada lagi berputusan

negerinya empat jadi senegeri/ Ramainya tiada lagi terperi utus mengutus (perkasari?) / Ratu yang lain --

Adapun (kalah?) di ing Kediri / Ditunangkan dengan Inu Pisari Kilauan sama sipari2 / Seperti dewa dengan bidadari

Cendera Kirana timang timangan / Karta Pati nama tunangan Seperti bidadari di dalam kayangan / Banyaklah ratu terangan2

Setelah cerdik raden puteri / Mashurlah (mahsyurlah) kepada segala negeri

Last edit over 4 years ago by nidawish
9
Needs Review

9

Putera Ratu di ing Kediri / Paras indah sukar dicahari (dicari) Segala para ratu di (Manjapada) / Bagaikan bakar di dalam dada

Tambahan pula Ratu Menggada / Seperti orang terkena (gabuda?) Hendak pun ia pergi meminang / Kerna (kelam) sudah bertunang

Mendengar khabar hati tak senang / Kusut berpintal seperti benang Ratu Menggada lakukan (terhina) / (Budinya?) jahat tiada berguna

Perangai seperti orang yang hina / (Berbunyi) bencana tiada semena Ratu berfikir seorang diri / --- beroleh puteri

Hendak pun aku pergi sendiri / Kepada Inu rasanya ngeri Adapun Inu Sukma Perwira / Gagah berani tiada bertara

Sikap seperti Betara Indera / Tambahan banyak bersudra Itulah sangat hatiku ngeri / Baiklah ia suruh curi

Pada segala penggawa menteri / (Membunuh?) dia aku sendiri Setelah sudah berfikir cita / Keluar ke paseban dari Sang Nata

Semayam di (bali) di atas tahta (takhta)/ Menteri penggawa (hadir) semata

Last edit over 4 years ago by nidawish
10
Needs Review

10

Ratu melangkah di peseban agung / Duduknya t_(h)_n bersila pangkong (panggung) Diadap (Dihadap) Pateh Demang Temenggung / Serta Rangga Kiong Ranggong

Ratu bertitah diraja berbala / Seperti (harimau) yang baik (cula) Pergilah Temenggung saing Anggula / --- Inu di ing Jenggala

Engkau di sana janganlah --- / Bawa ke mari dengan bersigera (bersegera?) Jika tak boleh sukma perwira / Kamu kedua beroleh (mara)

Berdatang Si Temenggung dan Rangga / Berkata --- betara --Sihat daulat _____ andika / Tuanku jangan berhati duka

Terlalu suka Ratu Menggada / Menengar sembah penggawa yang muda Dikurnia pakaian bercita perada / Serta seorang seekor kuda

Kedua menyembah suka tertawa / Turun berjalan penggawa kedua (Berapa) melalui desa Jawa / Saki seorangpun tiada dibawa

Berjalan dengan (lekas) sengsara / Melalui rimba belantara Setelah (sampai) ke dalam negara / Menyamar masuk ketengah pesara

Perkataan ini berbalik pula / --- ratu di ing Jenggala

Last edit about 4 years ago by sirikaba
11
Needs Review

11

Bersuka sukaan sedia kala / Memeliharakan anaknda tiada bercela Diperbunyi (oleh) dari Sang Nata / Istana dikarang ---

Bali dan taman lengkap semata / Sekaliannnya emas berpermata Di sanalah tempat raden kedua / Dengan segala anak menteri penggawa

Baik (paras) tiadalah dua / Segak seperti indera dan dewa Ramainya tiada lagi terperi / memalu bunyi-bunyian sehari2

Dengan segala anak penggawa menteri/ Sukanya segala isi negeri Bermain tombak di atas kuda / Dengan segala penggawa yang muda

Terlalu suka ayahnda bonda / Melihat laku anaknda baginda Ada kepada suatu hari / Raden melangkah di istana sendiri

Memalu bunyi-bunyian nyata pakari (pegari) / Diadap (Dihadap) kedayan anaknya menteri Memalu tetabuhnya ragam sekati? /---(gerangan) merawankan hati

Sampai malam belum berhenti / Kedayan bertandak berganti2 Ramailah dengan hamba dan sahaya/ Makan minum bersuka ria

Hanyalah Raden Sutrawijaya / (Sungguh?) bermain tiada berdaya

Last edit about 4 years ago by sirikaba
12
Needs Review

12

Memalu bunyian sebagai berhenti / Pilu dan rawan di dalam hati Memandang Raden Karnapati / Barang kelakuannya merawankan hati

Setelah malam jauh hari / Masuk beradu raden menteri Ditunggu pengasuh berbanjari / Sambil berkata berperi2

Setelah waktu jauh malam / Penggawa Menggada masuk ke dalam Terdiri2 di dalam kelam / --- termasuk kampuh tilam

Membaca serapah Aji serana / Segala yang jaga habislah lena --- tidur (salah dan kena?) / Ia pun naik ke dalam istana

Dilihatnya kedayan tidur berkawan / Di luar tirai kelambu berawan Penggawa pun masuk ke peraduan / Mengangkat Raden Inu bangsawan

Beradu ianya terlalu (nyedar) / Dijulangnya bawa keluar negara Ke dalam rimba belantara / Tiadalah menurut jalan sejahtera

Tiadalah terlibat (tersebut) kelakuan di jalan / Siang malam ia berjalan Malam bersuluhkan cahaya bulan / Ke negeri Menggada berbetulan

Adapun akan Ratu Menggada / Ketika itu di balai ada

Last edit about 4 years ago by sirikaba
13
Needs Review

13

Diadap (Dihadap) penggawa yang muda2 / Melihat orang bermain kuda

Daripada pagi sampai petang / Ramai pengikut perang (datang?) Telah melihat temenggung datang / Ratu bertitah seraya (menentang)

Mengapakah engkau berlambatan / Hatiku bimbang dengan ketakutan Kepada orang kalau kedapatan / Semua kita nyata kelihatan

Sungguhpun ratu berkata2 / Terlalu hairan di dalam cita Memandang raden bagai di --- / Setengah tiada dapat berkata

Banyaklah lali lupakan diri / Memandang Raden Inu Pisari Wujud seperti matahari / Segak perwira tiada terperi

Kedua penggawa berdatang sembah / Daulat tuanku bertambah tambah Patik nan hamba di bawah lembah / Barang disembah tiada berubah

Simpan(?) pekulun andika Rama / Patik di sana tiadalah lama Inilah raden perwira sukma / Patik bawa bersama sama

Apakah titah sebut --- / Supaya segera patik kerjakan Baiklah segera tunku bicarakan / Sungguhpun buruk janganlah marahkan

Ratu Menggada sangatlah pangling / Memandang raden dijeling2

Last edit about 4 years ago by sirikaba
14
Needs Review

14

Ke kiri ke kanan terpaling2 / Lakunya seperti hendak memaling

Ratu bertitah dengan berang suara / Hai Inu Sukma Perwira /// Sekarang engkau apa bicara / Hendaklah engkau katakan segera

Khabarnya engkau banyak ilmu / Sebab itulah makar ku semu? Jikalau sayang akan nyawamu / Berikan aku tunanganmu

Setelah raden mendengar kata / Lalu memandang kepada Sang Nata Hatinya geram bertambah menyata / Tunduk berfikir di dalam cita

Mukanya merah berseri-seri / Tiada memandang kanan dan kiri Lalu berkata raden menteri / Engkaulah ratu maling pencuri

Demikiankah budi Ratu Betara / Bukan layak memegang negara Perangai seperti binatang kera / Patutlah duduk di rimba tara

Ratu --- timbang laku / Memaaf engkau memaling aku /// Jika hendak mengambil tunangku / Dengan gagah berani bunuhlah aku

Penjelmaan daripada kijang (kinjang) menjangan / Tunangan orang diangan2 mencahari (mencari) malu berpanjangan / (Ikutan) sudah di dalam tangan

Last edit about 4 years ago by sirikaba
15
Needs Review

15

Raden berkata selaku tak ingat / Hatinya ngerinya terlalu sangat Bisa seperti (kumbang) sengat / Ratu cendala bunuhlah bangat

Aku nan tiada takutkan mara / Mana kehendak perbetullah segera Tiadalah aku banyak bicara / Harapkan tolong dewa dan indera

Telah ratu mendengar kata / Makin bertambah marah dan menta (meta) Gemetar segala tulang anggota / Sepertikan terpancar biji mata

Segera turun daripada depan / Sambil berkata --- kekanan Keris --- Kuripan / Tiada sekali takut dan sopan

Ratu memangkas menghebatkan? diri / Mengaju tombak hala ke kiri Ditikam kanda Inu Pisari / Mata tombak memahatkan? (mematahkan) diri

Makin marah Duli Sang Nata / Lakunya seperti gajah menta (meta) Mengunus (Menghunus) keris tatah permata / Bertempik sambil membeliak mata

Ditikam oleh Ratu Menggada / Dua tiga kali kepada dada Berkat sakti nenda baginda / Jangankan luka sakit pun tiada

Keris pun patah tinggal hulu / Ratu Menggada terlalu malu

Last edit about 4 years ago by sirikaba
16
Needs Review

16

Daripada menikam berhenti dahulu / Memandang Inu rasanya silu

Ratu bertitah sambil berdiri / Patih kampungkan segala menteri Sebatang kayu bawa kemari / Di hadapan balai disuruh diri

Cendala nan handal --- tujuan / Kerana ia hendak melawan Sangatlah bongkak barang kelakuan / Perkataannya tiada berketahuan

Mendengarkan titah Duli Sang Nata/ Segala penggawa pandang mata Belaskan Inu jangan dikata / Tunduk menangis sekaliannya rata

Hanyalah Rangga Kiong Ranggong / Bersama dengan kiai temenggung Disambutnya raden lalu didukung / Dibawanya naik ke atas panggung

Diikat orang ke atas kayu/Badan laksana pandan layu Segala perempuan anum dan ayu / Memandang raden belas dan sayu

Sentaja pun --- orang/ Cemara tombak--Tampillah segala penggawa yang garang / Memanah menikam serta memedang

Dihujung kayu raden ditambat/ Panah seperti hujan yang lebat Datang senjata ---/Raden tiada gentar dan hebat

Last edit about 4 years ago by sirikaba
17
Needs Review

17

Diamlah raden tiada berkata / Sang Duli berlinang air mata Menyerahkan diri kepada dewata / Tampillah kehabisan segala senjata

Belasnya segala yang memandang / Akan raden Inu --- yang sedang Baik paras segak memandang / Cantik manis dadanya bidang

Sekalian berkata sama sendiri / Belaskan Raden Inu Pisari Budi Sang Nata tiada terperi / Anak orang disuruh curi

Belas hatiku tiada terkira / Sayangnya akan raden putera Parasnya seperti dewa dan indera / Ratu Menggada sangat angkara

Aria ningsun jiwa utama / Paras seperti yang-yang (hyang-hyang) kesuma Jika ayahanda bonda ada bersama / Tuanku beroleh papakerma

Hancurlah hatinya memandang tuan / Entahkan gila igau-igauan Pengiran laksana emas tempawan / Ratu Menggada menunjuk pahlawan

Ada yang menangis seraya berkata / Sambil menyapu airnya mata Jika ke Kuripan kedengaran warta / Menjadi hutanlah negeri kita

Berkata ianya dengan perlahan / Suatu pun tiada kesalahan

Last edit about 4 years ago by sirikaba
Displaying pages 1 - 10 of 50 in total