| 43Sangatlah ingin hendak beristeri/ khabarnya putri di Inggardiri?
Paras seperti bidadari/ Patik hendak pergi sendiri/
Ratu pun tunduk santap pinang/ Titahnya anakku janganlah dikenang/
Putri di Daha sudah bertunang/ Rasaku malas suruh meminang/
Tuan jangan mengikut hawa/ Kalau kemudian beroleh kecewa/
Banyaklah puteri di tanah Jawa/ Raja Penumah suruhlah bawa/
Telah men(d)engar titah baginda/ Ngeranlah hati Wirakanda/
Berkata sambil mengaru dada/ Tiadalah patik menurut sabda/
Arwah semangat habis berpindah/ Ke Inggardiri pergi sudah/
Puteri yang lain patik tak endah/ Jika dipinang tiada faedah/
Kepada patih ia berkata/ Paman hadirkan segala senjata/
Dayang-dayang dan segala harta/ esok hari berjalanlah kita/
Lalu keluar Wirakanda/ Menyuruh meng(h)impun gajah dan kuda/
Anak Purbaya (perbaya?) muda-muda/ Berkerah rakyat barang yang ada/
Melihat Wirakanda bubuh (ber---?) minta/ Ratu pun tiada terkata-kata | 43Sangatlah ingin hendak beristri/ khabarnya putri dengki diri/
paras seperti bidadari/ Patik hendak pergi sendiri/
ratu pun tindak santap pinang/ tinarnya enak ku janganlah dikenang/
Putri di Daha sedih bertunang/ Rasaku malas suruh meminang/
tuan jangan mengikat hawa/ kalau kemudian beroleh kecewa/
banyaklah putri di tanah Jawa/ Raja Penumah suruhlah bawa/
telah menang titah baginda/ ngawanlah hati Wirakanda
berkata sambil mengaru dada/ tiadalah patik menurut sabda/
arwah semangat habis berpindah/ Gangga diri pergi sudah/
Putri yang lain Patik tak indah/ jika dipinang tiada faidah/
kepada patih ia berkata/ paman hadirkan segala senjata/
dayang-dayang dan segala harta/ esok hari berjalanlah kita/
lalu keluar Wirakanda/ menyuruh mengampun kaja dan kuda/
anak Purbaya muda-muda/ bawa k-r-h-r-ng-t barang yang ada/
melihat Wirakanda bubuh minta/ Ratu pun tiada terkata-kata |