22

OverviewTranscribeVersionsHelp

Here you can see all page revisions and compare the changes have been made in each revision. Left column shows the page title and transcription in the selected revision, right column shows what have been changed. Unchanged text is highlighted in white, deleted text is highlighted in red, and inserted text is highlighted in green color.

8 revisions
Mulaika Hijas at Aug 21, 2019 07:11 AM

22

Apatah dayaku lagi kekanda // Seperti orang terkena guna(1)

Berkata itu sambil mengeluh // Berahiku kakak seperti disepuh/
Seperti orang terkena ipuh // Rasa hatiku hancur luluh/

Tiada tawar lagi rasaku // Sampailah gerangan jalan ajalku/
Kehendak dewata sudah berlaku // Sekianlah sudah gerangan untungku/

Renjaka pun belas di dalam hatinya // Kasihan menengar kata tuannya/
Lalu titik air matanya // Ia menangis seraya katanya/

Pangeran Ningsun ratu yang mulia // Sabarlah tuan apatah daya/
Jangan [diri?] Dewata Mulia Raya //[mengidamkan itu?] beroleh bahaya/

Jangan kiranya mara [?] suatu // Tuan jangan berkata begitu/
Yang demikian serupa itu // Habislah kita dibunuh ratu/

Jaran Tamasa pun sampai ke taman // Tidur di balai rasa tak nyaman/
Seperti orang mabuk minuman // Khayalan tidak kelakuan siuman/

Terlantarlah ia di atas tilam // Seperti orang khayal dan mendam/
Seketika lagi hari pun malam // Pada ketika itu bulan pun kelam/

22

Apatah dayaku lagi kekanda // Seperti orang terkena guna(1)

Berkata itu sambil mengeluh // Berahiku kakak seperti disepuh/
Seperti orang terkena ipuh // Rasa hatiku hancur luluh/

Tiada tawar lagi rasaku // Sampailah gerangan jalan ajalku/
Kehendak dewata sudah berlaku // Sekianlah sudah gerangan untungku/

Renjaka pun belas di dalam hatinya // Kasihan menengar kata tuannya/
Lalu titik air matanya // Ia menangis seraya katanya/

Pangeran Ningsun ratu yang mulia // Sabarlah tuan apatah daya/
Jangan [dewi?] Dewata Mulia Raya //[mengada?] demikian itu beroleh bahagia/

Jangan kiranya marah[?] suatu // Tuan jangan berkata begitu/
Yang demikian serupa itu // Habislah kita dibunuh ratu/

Jaran Tamasa pun sampai ke taman // Tidur di balai rasa tak nyaman/
Seperti orang mabuk minuman // Khayalan tidak kelakuan siuman/

Terlantarlah ia di atas tilam // Seperti orang khayal dan mendam/
Seketika lagi hari pun malam // Pada ketika itu bulan pun kelam/