Pages
16
Daripada menikam berhenti dahulu / Memandang Inu rasanya silu
Ratu bertitah sambil berdiri / Patih kampungkan segala menteri Sebatang kayu bawa kemari / Di hadapan balai disuruh diri
Cendala nan handal --- tujuan / Kerana ia hendak melawan Sangatlah bongkak barang kelakuan / Perkataannya tiada berketahuan
Mendengarkan titah Duli Sang Nata/ Segala penggawa pandang mata Belaskan Inu jangan dikata / Tunduk menangis sekaliannya rata
Hanyalah Rangga Kiong Ranggong / Bersama dengan kiai temenggung Disambutnya raden lalu didukung / Dibawanya naik ke atas panggung
Diikat orang ke atas kayu/Badan laksana pandan layu Segala perempuan anum dan ayu / Memandang raden belas dan sayu
Sentaja pun --- orang/ Cemara tombak--Tampillah segala penggawa yang garang / Memanah menikam serta memedang
Dihujung kayu raden ditambat/ Panah seperti hujan yang lebat Datang senjata ---/Raden tiada gentar dan hebat
17
Diamlah raden tiada berkata / Sang Duli berlinang air mata Menyerahkan diri kepada dewata / Tampillah kehabisan segala senjata
Belasnya segala yang memandang / Akan raden Inu --- yang sedang Baik paras segak memandang / Cantik manis dadanya bidang
Sekalian berkata sama sendiri / Belaskan Raden Inu Pisari Budi Sang Nata tiada terperi / Anak orang disuruh curi
Belas hatiku tiada terkira / Sayangnya akan raden putera Parasnya seperti dewa dan indera / Ratu Menggada sangat angkara
Aria ningsun jiwa utama / Paras seperti yang-yang (hyang-hyang) kesuma Jika ayahanda bonda ada bersama / Tuanku beroleh papakerma
Hancurlah hatinya memandang tuan / Entahkan gila igau-igauan Pengiran laksana emas tempawan / Ratu Menggada menunjuk pahlawan
Ada yang menangis seraya berkata / Sambil menyapu airnya mata Jika ke Kuripan kedengaran warta / Menjadi hutanlah negeri kita
Berkata ianya dengan perlahan / Suatu pun tiada kesalahan
18
Sang Nata tiada menaruh kasihan / Belas hatiku tiada tertahan
Kilat pun samar-samar di udara / Pelangi membangun sebelah utara Alamat puteranya Betara / Beroleh masyghul duka sengsara
Angin bertiup sepoi2 bahasa / Samar bau bunga rajasa Siaplah --- di angkasa / Segala yang memandang belaslah rasa
Adapun Raden Kerna Pati (Kernapati) / Diam berfikir di dalam hati Daripada demikian laku pekerti / Daripada hidup baiklah mati
Apa gerangan papakerma / Seorang saudara tiada bersama Ibu suri andika rama / Lihatlah laku perwira sukma
Sampeyan (?) pekulun Pak ---- / --- anak mohon ke bawah takhta Hari inilah penceraian kita / Tiadalah lagi berpandang mata
Pada kekanda -- kakak menteri / Tinggallah kekanda menyelenggara negeri Akan Rama Aji dan ibu suri /Jikalau bercinta kekanda iburi (hiburi)
Aduh nyai --- mengeluh / Aria ningsun nyai galuh Dengan kekanda bercerai sungguh?/Badanku sudah hancur luluh
19
Jayeng Pati emas juita / Adikku jangan berdukacita Kekanda menjadi --- senjata / Tiadalah dapat hendak dikata
Kakak ---- ---- tara / Memilih akan aku tiada berpahala? Badanku lebur tiada berkala / Tiada kakak mahu pun bala?
Bermula kan? dewa dan indera/ Ramai melihat dari udara Belas pandang raden putera / Di--- jangan beroleh marah
Sekalian memandang berbanjaran / Ditaburnya bunga kembang campuran Senjata pun habis berhamburan / Ratu Menggada terlalu hairan
Hatinya marah terlalu bahana / Mukanya merah --- syahdan? merona? Melihat senjata tiada berguna / Bawa angin? ke mana-mana
Melihatkan raden tiada bermara? / Ratu bertitah dengan --Memanggung dan ---- --- --- / Turunkan --- ---- perwira
Bawa ke mari gajah kenaikan / Arak Api berilah makan Raden pun segera diturunkan / Kepada gajah disuruh disuruh pijakkan
Gajah pun memekik lalu lari / Mengusir orang ke sana ke mari
20
Gemparlah segala isi negeri / Masing-masing berlepas diri
Gajah menta sangat perkasa / Lakunya garang seperti raksasa Mengamuklah ia melanggar ada ---/ Orang Menggada banyak binasa
Ratu Menggada tiada terkira / Hendak membunuh raden putera Lalu bertitah dengan gembira / Penggawa sekalian apa bicara
Jika tiada mati --- laku / Tiadalah puas rasa hatiku Hendaklah kenakan rantai belakangku / Temengung Ranggadu? --- bertangkup
Sembah penggawa yang baik bicara / Sampeyan pekulun seri betara Patik sekalian akan tolak mara / Baiklah dibuangkan ke tengah segara
Telampakan? si fulan janganlah walang / Seteru Tuanku sahajakan hilang Barang kehendak siapa menggalang / Ke negeri Daha kita berulang
Menengarkan (mendengarkan) sembah segala penggawa / Ratu bertitah sambi tertawa Aku hendak mengikut (mengikat) hawa / Esoklah hari engkau bawa
Buangkan --- --- ---- tala / Supaya ditelan naga gentala Di Tanah Jawa hilanglah bala / Pueri Daha aku bela