Pages
31
Tersebutlah kisah Betara Sangka(Sangga?) / Siang malam baginda berjaga Ditilikna peta? di dalam pestaka (pustaka) / Inu Kuripan beroleh duka
Ratu Senggara berbuat angkara / Akan raden sukma (?) perwira Dibuang raden ke dalam negara (?) / Oleh baginda diambil pelihara
Kasih baginda tiada terperi / Diperbuat seperti cucu sendiri Dikahwinkan dengan raden menteri / Putera ratu Kidul Jaladari(?)
Adapun Raden Puspa Cendera / Parasnya seperti bidadari di indera Tiadalah banding di dalam segara / Patutlah dengan raden putera
Di dalam desa Kidul Jaladari(?) / Seorang puan tida bandingnya puteri Terlalu suka Inu pisari / Berkasih-kasihan laki isteri
Sebagailah raden menghadap nenda / Serta dengan ayahanda baginda Terlalu suka nenda baginda / Memandang laku kedua cucunda
Sepuluh bulan antara lamanya / Teringatlah akan itu (Inu) bondanya Sangatlah rindu akan saudaranya / Lalu titik air matanya
Akan Ratu Menggada sebagai terkenang / Hatinya sakit belumlah senang
32
Siapa tahu pergi meminang / Nyai kalah diambilnya tunang
Teringatlah akan budi pekerti / Bertambah karam di dalam hati Ratu Menggada Kudapati / Daripada hidup ingkar mati
Sangatlah ia berbuat garang / Maluku bukan sebarang-barang Jika tiada aku balas lalu(?) berang / Apakah namaku disebut orang
Raden berkata manis sembahnya(?) / Perkataannya manis tiadalah dua Aria ningsun tuanku nyawa / Tinggalah tuan utama jiwa
Jangan bercinta apalah adinda / Kekanda hendak menghadap nenda Serta dengan ayahanda bonda / Hendak bermohon pergi ke Menggada
Lalu turun Inu bangsawan / Menghadap bonda seraya begawan(?) Baginda melangkah di balai awan / Dihadap menteri penggawa berkawan
Demi dilihatnya paduka betara / Ditegur dengan merdu suara Aduh jiwaku sukma perwira / Tuan datang apa bicara
Raden menyembah tunduk di duli / Mohonkan ampun sekali-kali Patik henda memohonkan kembali / Lamalah ayahanda patik tinggali
33
Apakah khabar ayahanda bonda / Kalau diserang Ratu Menggada Kerana patik sudah tiada / Itulah bimbang di dalam dada
Baginda pun tunduk diam seketika / Memandang ramal menyelak pestaka Lalu bertitah telampakan adika / Ayahanda bondamu sangatlah duka
Segala saudaramu habis mengembara / Menjalani rimba belantara Mencahari tuan segenap negara / Sekalian menanggung duka sengsara
Siang malam berduka ci(n)ta / Berendam dengan air mata Sudahlah dengan kehendak dewata / Dilekakan SangHyang di atas(?) kita
Baiklah tuan segera menghadap / Supaya hati ayahmu sedap Lupalah akan minum dan santap / Gilalah dengan tangis dan ratap
Telah raden menengar warta / Tunduk menyapu airnya mata Lalu menyembah seraya berkata / Sampeyan pakulun paduka nata
Jika diampuni telampakan nenda / Serta kurnia ayahanda bonda Patik pohonkan paduka cucunda / Bersama patik ke Manjapura
Lalu bertitah paduka betara / Bolehlah adinda Puspa Cendera
34
Baik-baik tuan pelihara / Ia nan(?) isteri lagi saudara
Cembul hikmat tanda suatu / Ambilkan tempat adinda itu Sebuah negeri ada di situ / Medannya luas berkota batu
Berapa kesaktian pula diberi / Ilmu yang dapat melayangkan diri Di atas layar boleh berlari / Ke udara dapat pergi mari
Sukanya Inu Kertapati / Banyak beroleh ilmu yang sakti Seperti gunung rasanya hati / Sembahnya Seri(?) Bupati
Banyaklah anugerah lebu telampakan / Di serah(?) kurnia patik junjungkan Jika tiada tuanku peliharakan / Mayat pun sudah dimakan ikan
Terlalu luluh k-m-r baginda kedua / Memandang Inu manis sembahwa(?)* Seperti ranjuna (arjuna) sutera nyawa / Tiadalah banding di Tanah Jawa
Tiadalah tersebut kisah dan peri / Setelah genap tiga hari Raden menghadap laki isteri / Bermohon dengan takut dan ngeri
Dipeluk dicium duli makota (mahkota) / Sambil menyapu air mata Pergilah tuan emas juita / Jangan menaruh dukacita
35
Menyembah kepada ayahanda bonda / Dipeluk dicium kedua anakanda Berbagai-bagai pesan baginda / Jangan melalui kata kekanda
Cembul hikmat daripada mutiara / Masuklah raden pusaka (?) cendera Diiringkan kepada dayang dan sandera (?) / Habislah dengan para wira
Pada raden Inu baginda berikan / Segala h-y-n-s-a ratu habis dikatakan Jikalau hendak dikeluarkan / Nama nenda tuan sebutkan
Raden menyembah lalu berjalan / Memintas pulau suci sembilan Melalui karang bertimbulan / Ke Segara Kidul berbetulan
Bermula akan segala kedayan / Mencahari raden berceraian Sesat larat ia sekalian / Segenap hutan berlarian
Akan --- jemu(?) rasa (?) p-r-s-n-t / Jatuh ke gunung Kilawanita Naik menghadap Brahmana Kinta (?) / Khabar tuannya hendak dinyata
Akan titah Raja Brahmana / Janganlah kamu gundah gulana Tuanmu itu tidak ke mana / Kembara juga ke bumi istana/astana
Jika hendak segera bertemu / Ke Segara Kidul pergilah kamu