45

OverviewTranscribeVersionsHelp

Here you can see all page revisions and compare the changes have been made in each revision. Left column shows the page title and transcription in the selected revision, right column shows what have been changed. Unchanged text is highlighted in white, deleted text is highlighted in red, and inserted text is highlighted in green color.

37 revisions
guest_user at Aug 11, 2018 07:43 AM

45

Katanya tiada mengapa duduklah kakak
Berlindung dibalik pohon angsuka

Masuklah keduanya berbembar-bembar
Paras seperti indera kembar-kembar
Seorang pun tiada lagi khabar
Datang pada tiga lapis pintu pagar

Sekali pintu habis terbuka
Berjalan tiada siapa sangka
Jaran Temasa pun terlalu suka
Seperti berjalan masuk syurga

Kelihatan tempatnya dari jauh
Rasa hatinya bagai disepuh
Tirai dewangga sudah terlabuh
Tanglung pelita seperti disuluh

Cahayanya terang seperti siang
Selaku menyuluh orang yang datang
Di luar tirai berkeparan orang
Bertunggu saudara paras gemilang

Tertawa berakah kakak Rajasa
Itulah tuan Ken Lamlam Arsa
Pergilah tuan muda perkasa
Tersenyum manis Jaran Temasa

Seperti segunung rasa hatinya
Lalu menyembah pada saudaranya
Berjalan seraya menyingsing kainnya
Sebelah tangan melambai kerisnya

Disingkapnya tirai lalu dimasuk
Di sisi Ken Lamlam Arsa ia duduk
Dilihatnya paras terlalu elok
Seperti tulisan awan dikaluk

45

katanya tiada mengapa duduklah kakak
berlindung dibalik pohon Angsoka

masuklah keduanya berbumbu bambu?
Paras seperti indera gembar-gembar?
seorang pun tiada lagi khabar
datang pada tiga lapis pintu pagar

sekali pintu habis terbuka
berjalan tiada siapa sangka
Jaran Temasa pun terlalu suka
seperti berjalan masuk syurga

kelihatan tempatnya dari jauh
rasa hatinya bagai disepuh
Tirai dewanga sudah terlabuh
Tanglung pelita seperti disuluh

cahayanya terang seperti siang
selaku menyuluh orang yang datang
diluar tirai berkaparan orang
bertunggu saudara paras gemilang

tertawa berakah kakak Rajasa
itulah tuan Ken Lamlam Arsa
fikirlah tuan muda perkasa
tersenyum manis Jaran Temasa

seperti segunung rasa hatinya
lalu menyembah pada saudaranya
berjalan seraya menyingsing kainnya
sebelah tangan melimbai kerisnya

lalu disingkapnya tirai lalu dimasuk
di sisi Ken Lamlam Arsa ia duduk
dilihatnya paras terlalu elok
seperti tulisan awan dikeluk