45
Here you can see all page revisions and compare the changes have been made in each revision. Left column shows the page title and transcription in the selected revision, right column shows what have been changed. Unchanged text is highlighted in white, deleted text is highlighted in red, and inserted text is highlighted in green color.
37 revisions | sirikaba at Sep 05, 2018 06:36 AM | |
---|---|---|
Mulaika HijasRohayahsirikabaRohayahRohayahMulaika HijasMaryamnadhirahghaniMaryamMaryammuzamrahimZinnmuzamrahimnadhirahghaniMaryamnadhirahghanimuzamrahimMaryamZinnguest_userWanzalinajunitashamsulaminZinnWanzalinaZinnMaryamguest_usershamsulaminmuzamrahimWanzalinaWanzalinaguest_userZinnmuzamrahimshamsulaminMulaika Hijas | 45Katanya tiada mengapa duduklah kakak // Berlindung di balik pohon angsoka Masuklah keduanya berbembar-berbembar(1) // Paras seperti indera kembar kembar Seorang pun tiada lagi khabar // Datang pada tiga lapis pintu pagar Segala pintu habis terbuka // Berjalan tiada siapa sangka Jaran Tamasa pun terlalu suka // Seperti berjalan masuk syurga Kelihatan tempatnya dari jauh // Rasa hatinya bagai disepuh Tirai dewangga sudah terlabuh // Tanglung pelita seperti disuluh Cahayanya terang seperti siang // Selaku menyuluh orang yang datang Diluar tirai berkaparan orang // Bertunggu sang dara paras gemilang Tertawa berkata Gagak Rajasa // Itulah tuan Ken Lamlam Arsa Pergilah tuan muda perkasa // Tersenyum manis Jaran Tamasa Seperti segunung rasa hatinya // Lalu menyembah pada saudaranya Berjalan seraya menyinsing kainnya // Sebelah tangan melambai kerisnya Disingkapnya tirai lalu dimasuk // Di sisi Ken Lamlam Arsa ia duduk Dilihatnya paras terlalu elok // Seperti tulisan awan dikaluk ... dan | 45Katanya tiada mengapa duduklah kakak // Berlindung dibalik pohon angsoka Masuklah keduanya ber[lembar lembar?] // Paras seperti Indera kembar kembar Seorang pun tiada lagi khabar // Datang pada tiga lapis pintu pagar Segala pintu habis terbuka // Berjalan tiada siapa sangka Jaran Tamasa pun terlalu suka // Seperti berjalan masuk syurga Kelihatan tempatnya dari jauh // Rasa hatinya bagai disepuh Tirai Dewangga surat terlabuh // Tanglong pelita seperti disuluh Cahayanya terang seperti siang // Selaku menyuluh orang yang datang Diluar tirai berkaparan orang // Bertunggu [masuk? dara?] paras gemilang Tertawa berkata kakak Rajasa // Itulah tuan Ken Lam Lam Arsa Pergilah tuan muda perkasa // tersenyum manis Jaran Tamasa Seperti segunung rasa hatinya // lalu menyembah pada saudaranya Berjalan seraya menyinsing kainnya // sebelah tangan melambai kerisnya Disingkapnya tirai lalu dimasuk // disisi Ken Lam Lam Aras ia duduk Dilihatnya paras terlalu elok // seperti tulisan awan dikaluk ... dan |